Analisis Kerusakan Cooling System Pada Engine C9 D6R XL

Authors

  • Yudia Haqqa Lolot Program Studi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Fuad Zainuri Program Studi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Minto Rahayu Program Studi Teknik Alat Berat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta

Keywords:

cooling system, korosi, kavitasi, coolant, over heat, troubleshooting

Abstract

Cooling system merupakan system yang berfungsi sebagai pengatur suhu pada engine agar tetap berada pada suhu kerja engine. Gangguan pada cooling system dapat mengurangi performa engine. karena kerusakan pada cooling system dapat menyebabkan engine over heat. Ada beberapa hal pinting dilakukan saat melakukan maintenance seperti melakuka penggantin pada cooling system setiap 3000 jam, lakukan pembersihan cooling system setelah drain pada coolent, dan melakukan pemeriksaan pada kandungan dalan coolent yaitu 30%-60% antifreeze + 3%-6% Suplement Coolent Additive (SCA). Dari kasus di atas melakukan maintenance cooling system pada engine perlu dilakukan. Karena itu penulis mengangkan judul Analisa Kerusakan Cooling System Pada Engine C9 D6R XL. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah 8 step trouble shooting. Untuk menemukan akar masalah harus dengan melakukan 8 langkah troubleshooting sebagai berikut: yakini bahwa trouble memang terjadi, tentukan trouble dan catat trouble, periksa engine secara visual, tulis kemungkinan penyabab kerusakan, lalukan test dengan mencatat hasil, cari akar masalah, lakukan perbaikan pada kerusakan, dan lalukan analisa mengapa trouble tersebut bisa terjadi. Masalah yang menyebabkan engine mengalami over heat yaitu: terjadinya kerusakan pada water pump sehingga coolent bersikulasi tidak sempurna, kerusakan pada water pump disebabkan oleh seal pada waterpump yang bocor dan terjadinya korosi pada komponen waterpump, pemilihan coolent yang tidak sesuai standar. Faktor penyebab kerusakan pada cooling system disebabkan tidak adanya perawatan berkala yang dilakukan sehingg dapat memperpendek umur komponen pada cooling system. Kerusakan pada seal waterpump yang di sebabkan pemasangan yang tidak tepat dan umur seal yang sudah tidak layak pakai. Korosi terjadi disebabkan pemilihan coolent yang tidak tepat

References

C. Product, “Basic Technical Training.”

K. W. Choi, K. B. Kim, and K. H. Lee, “Investigation of emission characteristics affected by new cooling system in a diesel engine,” J. Mech. Sci. Technol., vol. 23, no. 7, pp. 1866–1870, 2009, doi: 10.1007/s12206-009-0616-9

P. T. Trakindo, U. Training, N. Step, H. R. Development, I. Jl, and R. N. Km, “PT Trakindo Utama Training Center Cileungsi Next Step Ahead for Human Resources Development.”

N. A. C. Sidik, M. N. A. W. M. Yazid, and R. Mamat, “A review on the application of nanofluids in vehicle engine cooling system,” Int. Commun. Heat Mass Transf., vol. 68, pp. 85–90, 2015, doi: 10.1016/j.icheatmasstransfer.2015.08.017.

Downloads

Published

2023-04-01

How to Cite

Lolot, Y. H., Zainuri, F., & Rahayu, M. (2023). Analisis Kerusakan Cooling System Pada Engine C9 D6R XL. Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, 12(2), 1368–1371. Retrieved from https://prosiding.pnj.ac.id/sntm/article/view/459

Most read articles by the same author(s)