Kualitas Biopelet Campuran Limbah Pohon Sungai Ciliwung, Tempurung Kelapa, Dan Plastik

Aldira Kiko Haiqyastri; Dianta Mustofa Kamal; Belyamin

Authors

Aldira Kiko Haiqyastri Program Studi Pembangkit Tenaga Listrik, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
Dianta Mustofa Kamal Magister Terapan Rekayasa Teknologi Manufaktur, Politeknik Negeri Jakarta
Belyamin Magister Terapan Rekayasa Teknologi Manufaktur, Politeknik Negeri Jakarta

Keywords:

Biopelet, nilai kalor, nilai proximate, tempurung kelapa, plastik

Abstract

Biopelet merupakan bahan bakar padat yang berasal dari biomassa yang dapat diperbaharui. Nilai kalor biopelet limbah pohon sungai ciliwung sebesar 2250 cal/g dan kadar air sebesar 9,77-13,16% [1]. Biopelet tersebut belum memenuhi SNI 8021-2014 dengan nilai kalor ≥4000 cal/g dan kadar air ≤12%. Dari permasalahan tersebut, dilakukan pembuatan biopelet limbah pohon sungai ciliwung dengan tambahan tempurung kelapa dan plastik untuk meningkatkan kualiatas biopelet diantaranya nilai kalor dan nilai proximate agar sesuai dengan standar biopelet SNI 8021-2014. Dalam penelitian ini biopelet dibuat 10 sampel yaitu sampel A-E merupakan biopelet limbah pohon sungai ciliwung, tempurung kelapa, dan plastik. Sedangkan sampel A1-E1 merupakan biopelet limbah pohon sungai ciliwung dan tempurung kelapa (tanpa plastik). Nilai kalor pada sampel A-E berkisar antara 3904 – 5371 cal/gram, kadar air berkisar 6,1785 – 9,2326%, kadar zat terbang berkisar 31,6223 – 50,0292%, kadar karbon terikat berkisar 24,7017 – 33,1022%, dan kadar abu berkisar 16,0365 – 29,0970%. Sedangkan nilai kalor pada sampel A1-E1 berkisar antara 3598 – 5081 cal/gram, kadar air berkisar 6,2477 – 8,8365%, kadar zat terbang berkisar 30,8249 – 50,8961%, kadar karbon terikat berkisar 23,3649 – 31,5904%, dan kadar abu berkisar 16,9024 – 31,3370%. Komposisi biopelet yang terbaik yaitu pada sampel E dengan perbandingan massa limbah pohon sungai ciliwung, tempurung kelapa dan plastik sebesar 1:8:1.

References

Z. Maskur and A. Nugroho, “Analisa Karakteristik Biomasa untuk Cofiring pada Pembangkit Batubara di Indonesia,” Semin. Nas. Teknol. Ind. Berkelanjutan I, pp. 394–402, 2021.

R. A. Wibawaputri, Jusafwar, and A. Ekayuliana, “ANALISIS KARAKTERISTIK KANDUNGAN ORGANIK DAN ANORGANIK BIOPELLET SAMPAH SUNGAI CILIWUNG SEBAGAI BAHAN BAKAR,” SemNasTeknik Mesin, pp. 1540–1545, 2021.

D. Lamanda, D. Setyawat i, Nurhaida, F. Diba, and E. Roslinda, “KARAKTERISTIK BIOPELET BERDASARKAN KOMPOSISI SERBUK BATANG KELAPA SAWIT DAN ARANG KAYU LABAN DENGAN JENIS PEREKAT SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF TERBARUKAN,” J. Hutan Lestari, vol. Vol. 3 (2), pp. 313–321, 2015.

H. Sawir, “PEMANFAATAN SAMPAH PLASTIK MENJADI BRIKET SEBAGAI BAHAN BAKAR ALTERNATIF DALAM KILN DI PABRIK PT SEMEN PADANG,” J. Sains dan Teknol., vol. Vol. 16 No, pp. 1–8, 2016.

F. G. Al Ghifari and S. S. Harsono, “ANALISIS PEMBERIAN VARIASI KONSENTRASI MOLASES TERHADAP KUALITAS BIOPELLET ARANG TEMPURUNG KELAPA,” J. ugm, vol. Volume 4 (, pp. 22–29, 2021.

Y. Ristianingsih, A. Ulfa, and R. Syafitri, “PENGARUH SUHU DAN KONSENTRASI PEREKAT TERHADAP KARAKTERISTIK BRIKET BIOARANG BERBAHAN BAKU TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DENGAN PROSES PIROLISIS,” Konversi, vol. Volume 4 n, pp. 16–22, 2015.

M. Suyoko, K. Ridhuan, and U. S. Dharma, “Karakteristik biopelet tempurung kelapa dan serbuk kayu sebagai bahan bakar alternatif,” Artik. Tek. Mesin Manufaktur, vol. 1(1), pp. 8–16, 2020.