Studi Kasus Penyebab Kegagalan APU Fire Extinguisher System pada Pesawat B7xx

Authors

  • Probo Ayu Pratiwi Program Studi Teknik Konversi Energi dan Konsentrasi Perawatan Rangka dan Mesin Pesawat, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Belyamin Magister Terapan Rekayasa Teknologi Manufaktur, Politeknik Negeri Jakarta

Abstract

Fire Extinguisher System adalah sistem pemadam api penyebab kebakaran di pesawat. Fire Extinguisher System terdapat di Engine, Lavatory, Cargo Compartment, Portable fire extinguishers, dan Auxilary Power Unit ( APU ). Ketika APU Fire Extinguisher System mengalami kegagalan saat dibutuhkan, maka akan mengakibatkan kecelakaan yang lebih fatal. Oleh karena itu, pesawat menyediakan APU Fire Extinguisher Test System untuk memastikan bahwa sistem bekerja dengan baik saat digunakan. Masalah yang sering terjadi pada APU Fire Extinguisher System adalah APU Fire Extingusiher Test Light not illuminate saat melakukan EXT TEST. Penelitian ini membahas studi kasus dari masalah tersebut dan bagaimana cara memperbaiki masalah tersebut. Pada permasalahan yang menyebabkan kegagalan APU fire extinguisher system saat melakukan EXT TEST menggunakan metode diagram fishbone yaitu teknik penggambaran, di mana kita menggunakan metode kasus dan efek. Berdasarkan hasil penelitian kegagalan APU fire extinguisher system, maintenance action yang perlu dilakukan adalah penggantian komponen fire control panel sesuai dengan manual yang terkait dengan sistem tersebut.

References

Boeing Company, Aircraft Maintenance Manual (AMM) Boeing 737-800 Chapter 26 Fire Protection,2022.

GMF AeroAsia learning service, Basic Training Manual Module 10- Aircraft System,2018, Tangerang.

Boeing Company, Fault Isolation Manual (FIM) Boeing 737-800 Chapter 26 Fire protection, 2016.

Garuda Company, Minimum Equipment List (MEL) Boeing 737-800, 2018.

Published

2022-12-01

How to Cite

Pratiwi, P. A., & Belyamin. (2022). Studi Kasus Penyebab Kegagalan APU Fire Extinguisher System pada Pesawat B7xx . Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, 12(1), 120–125. Retrieved from https://prosiding.pnj.ac.id/sntm/article/view/21