Identifikasi Penyebab Kegagalan Operasional Mesin Chiller Air-Cooled Version Technotrans Dengan Metode FMEA di PT X

Authors

  • Rafi Arrahman Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Tri Wijatmaka Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Belyamin Belyamin Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta

Keywords:

mesin chiller, FMEA, RPN, Perawatan, Perbaikan

Abstract

Komponen mesin maupun material produksi pada dunia industri menghasilkan energi panas yang membuat lingkungan tidak nyaman dan komponen mesin dapat mengalami penurunan peforma. Disinilah peran mesin chiller sebagai mesin yang dapat membuang energi panas tersebut serta mendinginkannya. Tentu dalam penerapannya mesin chiller seringkali mengalami kegagalan operasional yang membuat akibat berkelanjutan terhadap yang didinginkannya. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor penyebab terjadinya kegagalan operasional pada mesin chiller air-cooled version Technotrans, akibat dari kegagalan, cara mengetahui kegagalan, serta memberikan usulan tindakan yang dapat dilakukan seperti perbaikan ataupun perawatan. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah Failure Mode and Effect Analysis (FMEA), dengan fokus mengidentifikasi pada komponen penting mesin chiller yaitu, kompresor, kondensor, katup ekspansi, evaporator, pompa sentrifugal, control unit, alco control, dan temperature control. Kemudian dilakukan pengurutan prioritas penyebab kegagalan yang harus segera diatasi menggunakan nilai risk priority number (RPN). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa seal rusak/bocor pada pipa aliran temperature control merupakan penyebab kegagalan dengan prioritas tertinggi untuk segera diatasi yang memiliki nilai RPN 160. Maka dari itu diperlukan tindakan berupa penggantian seal dengan yang baru dan original.

References

Bovingloh, Dirk. Instruction Manual CombiStar-beta.c. Sassenberg: technotrans AG.

Hesekamp, Dietger. Instruction Manual alcosmart AZR. Sassenberg: technotrans AG.

Bovingloh, Dirk. Instruction Manual Temperature Control Unit CoolStar-zeta.t PW. Sassenberg: technotrans AG.

Gaspersz, Vincent. 2002. PEDOMAN IMPLEMENTASI PROGRAM SIX SIGMA. Jakarta: PT Gramedia Pusaka Utama.

Cayman. 2004. Failure Mode and Effect Analysis. Cayman Business Systems.

Sukaesar, Singgih. 2018. “ANALISIS KEGAGALAN PROSES WELDING PADA PRODUKSI STAY 1 B65 MENGGUNAKAN METODE FAILURE MODE AND EFFECT ANALYSIS (FMEA) DAN FAULT TREE ANALYSIS (FTA) DI PT. X (MANUFAKTUR OTOMOTIF”. Cilacap: Repository UNUGHA.

Aulia, Iqlima Tristy. 2018. “ANALISIS RISIKO KEGAGALAN MESIN SPUNPILE DENGAN METODE FMEA DAN FTA PADA PT. ADHI PERSADA BETON”. Malang: Repository UB.

Banjarnahor, Hendra Saputra. 2018. “ANALISIS FAKTOR PENYEBAB KEGAGALAN DAN KEANDALAN TANUR BUSUR LISTRIK PADA PROSES PRODUKSI BAJA MENGGUNAKAN FMEA, FTA, RCA DAN RBD”. Medan: Repository USU.

Susilo, Aryudi, R. Ismet Rohimat, Hennie Husniah. 2019. “Analisis Kegagalan Operasional Mesin Chiller dengan Metode FTA dan FMEA”. Palembang: Jurnal UM-Palembang.

Priharanto, Yuniar E., M. Zaki Latif A., Akhmad Nurfauzi, Rahmad Surya HS. 2017. “Penilaian Risiko pada Mesin Pendingin di Kapal Penangkap Ikan dengan Pendekatan FMEA”. Jurnal Airaha.

Priyanto, Santhi Wilastari. 2021. “ANALISA TROUBLE SHOOTING CHILLER TIPE WATER COOLED CHILLER PADA UNIT AC SENTRAL DI HOTEL PATRA JASA SEMARANG”. Semarang: Politeknik Bumi Akpelni Semarang.

Downloads

Published

2023-04-01

How to Cite

Arrahman, R., Wijatmaka, T., & Belyamin, B. (2023). Identifikasi Penyebab Kegagalan Operasional Mesin Chiller Air-Cooled Version Technotrans Dengan Metode FMEA di PT X. Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, 12(2), 1493–1502. Retrieved from https://prosiding.pnj.ac.id/sntm/article/view/475