Peningkatan Efektivitas Ketel Uap Yoshimine H-1700 di PT.PGX Menggunakan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Authors

  • Nur Zain Ismail Fadilah Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Rosidi Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta
  • Tri Widjatmaka Program Studi Diploma III Teknik Mesin, Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Jakarta

Keywords:

Boiler, OEE, Six Big Losses, Fishbone Diagram

Abstract

PT. PG X adalah perusaahan pengolahan tebu yang menggunakan 3 ketel uap sebagai sumber pemasok tenaga. Penelitian ini dilakukan pada ketel uap Yoshimine H-1700 di PT. PG X. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai Overall Equipment Effectiveness (OEE) ketel uap Yoshimine H-1700 di PT PG X yang didasari pada faktor availability rate, performance rate dan rate of quality. Nilai OEE tersebut dibandingkan dengan world-class overall equipment effectiveness (OEE) standard, dilanjutkan dengan identifikasi faktor losses menggunakan six big losses, dan mencari akar permasalahan menggunakan diagram fishbone. Dari hasil perhitungan didapatkan nilai availability rate sebesar 99,44 %, nilai performance rate sebesar 85,81 %, dan nilai quality rate sebesar 100%, rata-rata nilai OEE-nya 85,3%. Hasil tersebut menunjukan nilai OEE ketel Uap Yoshimine H-1700 masih dalam standar yaitu >85%, namun nilai performance rate masih dibawah standar performance JIPM yaitu >95% sehingga perlu dilakukan evaluasi terhadap nilai tersebut. Dari hasil identifikasi dengan menggunakan six big losses, ternyata reduce speed losses yang bernilai 14% merupakan faktor yang paling mempengaruhi nilai performance. Tindak lanjut dari nilai-nilai tersebut, untuk meningkatkan efektivitas ketel uap Yoshimine H-1700, tindakan yang perlu dilakukan adalah implementasi preventive dan predictive maintenance secara tepat, memberikan pelatihan kepada operator dan memaksimalkan ideal cycle time.

References

Ahmad Setiawan, M. (n.d.). Manajemen Pemeliharaan Mesin Copy Milling dengan Menerapkan Total Productive Maintenance (TPM) di Inter Metal Technology. Jurnal Ilmiah Teknik Industri, 1–92.

Ahuja, I. P. S., & Kumar, P. (2009). A case study of total productive maintenance implementation at precision tube mills. Journal of Quality in Maintenance Engineering, 15(3), 241–258. https://doi.org/10.1108/13552510910983198

Assauri, S. (1980). Manajemen Produksi & Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Corder, Antony & Hadi, K. (1992). Teknik Manajemen Pemeliharaan. Erlangga.

Kigsirisin, S., Pussawiro, S., & Noohawm, O. (2016). Approach for Total Productive Maintenance Evaluation in Water Productivity: A Case Study at Mahasawat Water Treatment Plant. Procedia Engineering.

Muin, S. A. (1988). Pesawat-pesawat konversi energi I (ketel uap) (1st ed.). CV.Rajawali.

Nakajima, S. (1988). Introduction to Total Productive Maintenance (Translation). Productivity Press Inc.

United Nations Environment Programe. (2006). Boiler & pemanas fluida termis 1. Peralatan Efisiensi Energi Untuk Industri Di Asia, 1–42. www.energyefficiencyasia.org

Wati. (2009). Usulan Perbaikan Efektivitas Mesin Dengan Menggunakan Metode Overall Equipment Efectiveness Sebagai Dasar Penerapan Total Productive Maintenance Di PT. WIKA. Universitas Sumatara Utara.

Firman, F., Thabrani, G., & Violeta, V. P. (2019). Analisis peningkatan kinerja pemeliharaan mesin dengan Total Productive Maintenance (TPM) pada mesin boiler pabrik kelapa sawit PT. Perkebunan Nusantara VI unit usaha Rimbo Dua Tebo-Jambi. Jurnal Kajian Manajemen Bisnis, 8(2), 55–65. https://doi.org/10.24036/jkmb.10885100

Published

2022-12-01

How to Cite

Fadilah, N. Z. I., Rosidi, & Widjatmaka, T. (2022). Peningkatan Efektivitas Ketel Uap Yoshimine H-1700 di PT.PGX Menggunakan Pendekatan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, 12(1), 904–913. Retrieved from https://prosiding.pnj.ac.id/sntm/article/view/129

Most read articles by the same author(s)

1 2 3 > >>