Penerapan Smkk Pekerjaan Erection Baja Proyek Pembangunan Depo LRT Jabodebek
Abstract
Pekerjaan Erection Baja di Area Light Maintenance Proyek Pembangunan Depo LRT Jabodebek merupakan pekerjaan yang memiliki bahaya dan risiko kecelakaan tinggi karena dilakukan di ketinggian serta menggunakan alat berat dan dibutuhkan keahlian khusus dalam menjalankan alat tersebut. Oleh karena itu, untuk mengendalikan kecelakaan kerja dibutuhkan pengawasan dan analisa penerapan SMKK yang berlaku di proyek melalui dokumen RKK. Dasar hukum yang melandasi SMKK ialah Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan dan tingkat keberhasilan SMKK serta faktor penghambat penerapan SMKK pada pekerjaan erection baja di Proyek Pembangunan Depo LRT Jabodebek. Pengambilan data dilakukan dengan observasi dan wawancara langsung di lapangan untuk mendapatkan data penerapan SMKK serta dilakukan penyebaran kuisioner kepada 8 responden di proyek untuk menemukan faktor penghambat penerapan SMKK. Dari hasil analisa 5 elemen kriteria penilaian dalam Permen PUPR Nomor 10 Tahun 2021 pada penelitian ini tergolong tingkat keberhasilan yang memuaskan dengan persentase total 87%, namun dari hasil tersebut belum mencapai 100% yang artinya masih didapatkan elemen penerapan SMKK yang belum memenuhi kriteria penilaian yakni elemen dukungan keselamatan konstruksi, dan operasi keselamatan konstruksi. Faktor penghambat penerapan SMKK pada Proyek Pembangunan Depo LRT berdasarkan hasil analisa data antara lain kurangnya pelatihan terkait keselamatan dan kesehatan kerja, pelaksanaan undang-undang keselamatan dan kesehatan kerja secara tidak konsisten, serta tidak adanya unit khusus yang mengurusi K3 (tim tanggap darurat bencana alam).