Analisis Potensi PLTS Atap Di Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental PUSPIPTEK Serpong

Authors

  • Praditya Vankabo Politeknik Negeri Jakarta
  • Dr. Sonki Prasetya, S.T., M.Sc.
  • Hasvienda M Ridlwan, S.T., M.T.
  • Maryono

Abstract

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap adalah pembangkit tenaga listrik menggunakan modul fotovoltaik yang dipasang dan diletakkan pada atap, dinding, atau bagian lain dari bangunan milik pelanggan serta menyalurkan energi listrik melalui sistem sambungan listrik pelanggan PLTS Atap. Secara geografis Indonesia berada di zona khatulistiwa dengan sinar matahari yang melimpah tiap harinya. Potensi sinar matahari yang dapat dimanfaatkan untuk PLTS di Indonesia rata-rata sebesar 4,8 kWh/m2/hari. Sumber energi listrik pada Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental PUSPIPTEK Serpong dalam keadaan normal diperoleh dari PLN yang dimana sumber energi tersebut berasal dari energi fosil yang bukan termasuk energi  terbarukan serta memberikan dampak emisi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung potensi energi listrik di atap Gedung 65 IEBE PUSPIPTEK Serpong yang akan menyuplai listrik penerangan panel LP-OF. Berdasarkan hasil simulasi sistem, potensi energi listrik yang dihasilkan oleh PLTS atap grid-connected setiap tahunnya terhitung sebesar sebesar 3244 kWh, menggunakan modul surya Mono 300 Wp dengan daya nominal 2,1 kWp sebanyak 7 unit dengan sudut kemiringan optimal panel surya adalah 15°. Nilai irradiasi pada Stasiun Meteorologi KNS terbesar pada bulan September sedangkan yang terendah pada bulan Mei dan rata-rata tahunannya  214.3 W/m² dibandingkan dengan data yang didapatkan dari Meteonorm nilai irradiasi terbesar pada bulan Oktober sedangkan yang terendah pada bulan Januari dan rata-rata tahunannya  201.1 W/m².

Downloads

Published

2023-12-01

How to Cite

Vankabo, P., Dr. Sonki Prasetya, S.T., M.Sc., Hasvienda M Ridlwan, S.T., M.T., & Maryono. (2023). Analisis Potensi PLTS Atap Di Gedung 65 Instalasi Elemen Bakar Eksperimental PUSPIPTEK Serpong. Prosiding Seminar Nasional Teknik Mesin, 13(1), 150–158. Retrieved from https://prosiding.pnj.ac.id/sntm/article/view/1365